PENDAHULUAN A.Latar belakang Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan menilai (Soedijanto, 1996). Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian. Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian, bagaimana pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan penyuluhan pertanian oleh penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan evaluasi dampak penyuluhan ini seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa memperbaiki kinerjanya selama ini. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.
Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus. Dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini, penyuluh menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak membuat bokashi jerami. Perencanaan evaluasi dimulai dari persiapan alat-alat dan bahan dalam pembuatan bokashi jerami tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa umumnya petani dalam melakukan pemupun organik tanaman padi mereka menggunakan pupuk an organik seperti pupuk urea, SP-36, KCl, dan NPK yang harganya relatif mahal dan jarang diimbangi dengan pupuk organik. Petani menjadi ketergantungan terhadap produk kimia tersebut. Padahal tanpa diimbangi pemakaian unsur hayati maka lama kelamaan lahan kita bisa rusak.
Jika mengunakan pupuk kimia terutama bila kebanyakan maka akan memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah, jadinya memang subur saat awal tetapi jadi tidak subur dimasa akan datang. Oleh karena itu apabila kita buat sendiri pupuk organik atau bokashi produksi tanaman tetap tinggi, biaya berkurang, dan yang paling penting lahan kita tetap terjaga kesuburannya. Luciano Ligabue Discografia Completa Yahoo. Mengapa harus bokashi jerami? Karena bahan pembuatnya yaitu jerami selalu tersedia, mudah didapat, biaya murah, dan belum dilaksanakan di kelompok tani di Desa Merapi. Prodad Mercalli Torrent. Oleh karena itu penting adanya perencanaan kegiatan evaluasi dampak setidaknya di wilayah Merapi dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan. Tujuan Penyusunan rencana kegiatan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini bertujuan untuk membantu penyuluh, apa yang harus kita lakukan di wilayah binaan selanjutnya setelah kita laksanakana penyuluhan pertanian terhadap petani dalam hal ini tentang membuat bokashi jerami. Seagate Hd Repair Tools more. Sasaran Sasaran evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian pada laporan ini adalah salah seorang petani dari kelompok Sehati yang ada di desa Merapi Kec.